Kamis, 11 Juni 2020

Kebesaran Allah Swt Melalui Corona

Sedikit ingin mencurahkan isi hatiku dan pemikiranku terkait keadaan dunia pada saat ini, hmm aku merasa dunia ini sedang tidak baik-baik saja dan memang sebenarnya tidak baik -baik saja sejak lama. Satu tempat bernama bumi dengan bermilyran manusia yang tinggal didalamnya dan memiliki perbedaan pemikiran, kepribadian, kepentingan, suku, budaya, dsb. Betapa lelahnya bumi ini, manusia yg di anugrahi akal untuk berpikir ini seringkali berbuat salah dan khilaf. Akal yg seharusnya digunakan berpikir untuk mencapai kebaikan malah disalahgunakan untuk merusak bumi sendiri. 

"Corona", virus yang menggemparkan dunia. Siapa sangka virus yang awalnya muncul di kota Wuhan China pada akhir 2019 ini menyebar hampir ke seluruh dunia. Bahkan sampai ke daerahku, kota kecil di ujung selatan Jawa Timur Indonesia. Allahu Akbar,  Allah Swt memang maha berkuasa atas segala sesuatu. Siapa sangka gara-gara makhluk kecil ini negara-negara besar seperti Amerika dan China kebingungan dibuatnya. Kegaduhan corona ini membuktikan betapa kuasanya Allah Swt, tidak pantas manusia yang hina dan lemah seperti kita merasa sombong, angkuh, merasa hebat akan diri kita. Seringkali kita lupa bahwa segala sesuatu termasuk diri kita adalah kepunyaan Allah Swt dan hanya kepadaNYA semua kembali. Astaghfirullah.

Segala usaha, daya dan upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran virus. Mulai dari memakai masker, menjaga kebersihan, karantina wilayah, hingga aturan-aturan seperti PSBB, larangan mudik, dsb. Sebagian orang berkata bahwa virus corona ini konspirasi belaka. Cara egois yang dilakukan segelintir orang yang memiliki kuasa untuk mencapai tujuannya. Hmm

Behind this corona virus, ada berbagai hal menarik yang kulihat dan kualami atau bisa dibilang hikmah dibalik berbagai kejadian yang ku amati disekitarku. Mulai dari bulan ramadhan yang begitu berbeda sampai cara-cara masyarakat dalam menghadapi dan memaknai kejadian ini. Di keluargaku sendiri sebenarnya tidak banyak hal yang berbeda. Aku bersyukur atas segala keberkahan yang Allah Swt berikan pada keluargaku. Ayahku di bulan penuh rahmat ini mau belajar menjadi imam sholat tarawih bagi kami sekeluarga meskipun masih belum sempurna. Hal lain yang aku amati dan kurasakan adalah semakin semaraknya budaya berbagi dan kedermawanan. Pada saat kondisi sulit seperti ini sikap seseorang diuji, banyak kulihat orang-orang yang saling berbagi hingga ada yang menjual harta bendanya namun ada pula beberapa yang selalu merasa kurang dan tidak ada rasa syukur dalam dirinya.

 Hal menarik lainnya adalah tentang bagaimana  orang-orang bereaksi dalam keadaan panik. Ada orang- orang yang bersikap pasrah, ada yang semakin mendekatkan diri kepada Allah, ada pula sebagian orang yang melakukan berbagai tindakan yang sebenarnya irasional dan tidak sesuai dengan ajaran islam. Sebenarnya permasalahan seperti ini klise karena terjadi sejak lama bahkan saat Rasulullah pertama-tama mendakwahkan islam di Makkah. Rasulullah berhadapan dengan pertentangan dari kaum Quraisy yg mempertahakan agama nenek moyang. Dan sampai sekarang pun masih terjadi pertentangan antara ajaran islam dengan ajarab nenek moyang. Wallahualam semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari dosa syirik, Aamiin.


23 Ramadhan 1441 H
By Roisatun Kasanah





Tidak ada komentar:

Posting Komentar