Selasa, 16 Juni 2020

Quarter Life Of Crisis???

Pernah dengar tentang "quarter life of crisis"? Itu loh yg seringkali dirasakan orang-orang ketika memasuki usia dewasa dan mulai merasakan krisis-krisis, entah itu krisis moneter, krisis percintaan dsb. Maap sekaligus curhat ya ini he he 😅. Jadi ceritanya bulan ini alhamdulillah aku diberi kesempatan oleh Allah Swt memasuki usia baru, usia 24. Hmm bukan usia yang terlalu muda meskipun tidak tua juga. Aku masih merasa sama seperti dulu walaupun tak bisa dipungkiri banyak hal yang muncul di pikiranku. Banyak yang bilang ini termasuk usia QLC or Quarter Life Of Crisis. Beberapa teman juga sempat curhat padaku bahwa mereka mengalami kegelisahan yang kurang lebih sama seperti yang aku alami. " siapa aku?, apa yang aku lakukan?, siapa mereka?, apa tujuan hidupku?, apakah ini yang terbaik?, kenapa aku tidak seperti dia?, siapa jodohku? " eaaa😂. Pertanyaan - pertanyaan seperti ini seringkali muncul di pikiranku. Ini bukan karena aku sedang amnesia yaa wkwk, ditambah lagi omongan-omongan orang yang sebenarnya bertujuan baik karena peduli dengan diriku namun kadang ada rasa tidak enak ketika mendengarnya, baper gituu 😔.

Usia dewasa awal nih memang rumit ya, karena kita kan di usia-usia ini sudah bisa berpikir secara dewasa namun pemikiran-pemikiran ini terkadang malah membuat kita merasa insecure berlebihan dan terpuruk karena mungkin tidak semua hal yang terjadi dalam hidup kita sama persis seperti yang kita harapkan. Now talk about me, actually aku adalah pribadi yang introvert, terlalu banyak berpikir sebelum bertindak, daan pada titik tertentu aku akan bersikap cuek. Aku tipe orang yang main aman dan tidak menyukai risiko, ibarat investor aku termasuk risk averse investor yang enggan melakukan investasi pada saham dan lebih memilih invest ke obligasi atau reksadana pendapatan tetap 😂. Aku juga bukan tipe orang yang ambisius tapi positifnya aku selalu memiliki visi atau tujuan yang jelas. Ibaratnya "let it flow but still you have to control it". 

Hal yang terkadang membuatku insecure adalah apakah mindset atau pola pikir yang aku bentuk tentang kepribadianku sekarang sudah benar? Apakah pola pikirku sudah benar? Apakah seharusnya aku mengubah pola pikirku agar menjadi lebih terbuka, lebih menyukai tantangan, dan lebih ambisius dalam mencapai sesuatu? Apakah aku harus seperti itu?. Hmm I don't Know but apa yang aku pahami sekarang adalah "aku adalah aku, aku spesial dengan caraku". Selama hampir 24 tahun aku hidup aku telah melalui banyak hal, bertemu banyak orang, menonton, membaca, dan mempelajari banyak hal. Kepribadian, karakter, dan pola pikirku terbentuk dan apa yang aku yakini benar akan kulakukan selama itu adalah kebaikan. Poin pentingnya adalah bahwa aku harus tetap berpikiran terbuka, menerima masukan, menerima kritik, dan selalu berusaha menambah wawasan, menambah ilmu untuk menjadikanku pribadi yang lebih baik. Jika memang hal-hal tertentu dalam pikiranku ini baik dan benar, maka dengan seiring waktu bertambahnya pengetahuan dan pemahamanku aku akan semakin yakin pada diriku. Dan sangat mungkin ada beberapa hal dari pola pikirku yang kurang benar maka seiring waktu aku akan terus berusaha untuk memperbaiki itu.

Perasaan insecure itu pasti ada pada tiap individu, meskipun berbeda penyebabnya, berbeda tingkatannya. Bahkan aku pernah mendengar salah satu teori psikologi bahwa tidak ada orang yang 100 persen jiwanya sehat. Aku setuju sih dengan teori itu. Ibaratnya kalo pas iman lagi naik, ibadah rajin, hati dan jiwa jadi tenang hampir 100 persen. Sebaliknya kalo pas iman turun, jauh dari Allah, pasti kesehatan hati dan jiwa juga terganggu. Jadi merasa insecure itu wajar dan normal, itu merupakan rambu-rambu agar kita selalu waspada dan tidak terlena serta selalu berusaha agar menjadi pribadi yang selalu bertumbuh. I want to make an example, ini casenya adalah seseorang yang baru lulus S1. Ada banyak kemungkinan keputusan setelah lulus. Ada yang langsung bekerja, ada yang kerja sesuai jurusan, ada pula yang kerja gk sesuai jurusan, ada yang langsung nikah, ada yang lanjut S2, ada yang berwirausaha, ada juga yang memilih nganggur dulu karena belum nemu pekerjaan yang cocok. Banyak banget pilihan yang mungkin diambil tiap-tiap individu. Tidak ada yang salah semua contoh pilihan diatas benar, karena tiap orang memiliki pemikiran berbeda, karakter berbeda, dan keadaan yang berbeda namun kita harus selalu waspada.
Waspadalah! Waspadalah! Waspadalah! 😄

Semoga bermanfaat :)

By Roisatun Kasanah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar