Senin, 14 September 2020

 Apa itu Filsafat, Berpikir Filsafat, Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan?

    mungkin bagi sebagian orang tema terkait filsafat ini tidak menarik dan membosankan karena terkesan memikirkan sesuatu yang tidak rasional, bikin pusing, dan buang-buang waktu. namun ternyata banyak hal menarik terkait dengan filsafat. sebelum membahas lebih lanjut tentang konsep filsafat, berikut merupakan definisi dari filsafat, berpikir filsafat, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan.

1. filsafat merupakan hasil dari pemikiran-pemikiran yang mendalam, radikal sampai ke akar, dan mencapai esensi atau hakikat dari sesuatu.

2. berpikir filsafat merupakan proses berpikir yang dilakukan oleh manusia yang diawali dengan penerimaan informasi dari panca indra untuk kemudian diproses oleh akal.

3. ilmu yang berarti "tahu" atau biasa disebut Science berarti tahu secara mendalam terkait suatu hal 

4. pengetahuan atau knowledge merupakan sesuatu yang diketahui untuk mengembangkan pengetahuan ke tingkat yang lebih dalam atau pengetahuan lanjutan.

    awal dari berpikir filsafat adalah permasalahan. seseorang yang mulai berpikir secara mendalam mengenai sesuatu dikarenakan adanya masalah yang dirasakan sehingga dirasa perlu untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada. proses berpikir yang dilakukan itu terbatas sesuai dengan pengetahuan yang telah dimiliki berdasarkan pengalamannya. seserang yang berpikir filsafat akan dapat memutuskan sesuatu dengan lebih bijak. semua orang di dunia ini bisa berpikir secara filsafat karena sejatinya manusia diberkahi akal dan panca indra walaupun dengan tingkatan yang berbeda pada tiap tiap individu. dengan akal manusia dapat berimajinasi untuk kemudian dapat menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya. berpikir secara filsafat itu harus rasional yaitu berdasarkan pemikiran akal, pertimbangan yang logis dan akal sehat. namun sejatinya hasil pemikiran filsafat atau radikal awalnya akan dianggap tidak rasional. contohnya ketika Isaac Newton menemukan hukum gravitasi ketika memikirkan secara mendalam saat kepalanya kejatuhan apel. bagi orang lain mungkin Isaac Newton awalnya dianggap berpikir tidak rasional karena memikirkan suatu hal yan tidak penting terkait jatuhnya apel, namun ketika pemikirannya terkait gravitasi dapat diuji dan dibuktikan maka semakin banyak orang yang percaya dan akhirnya pemikiran itu menjadi rasional. suatu pemikiran itu awalnya bersifat subyektif karena dipikirkan oleh satu orang namun ketika banyak orang yang setuju tentang hasil pemikiran itu makan hal itu dianggap obyektif. walaupun dalam hal ini tetap dibenarkan untuk tidak sependapat dengan suatu pemikiran. pola dalam berpikir filsafat diawali dengan panca indra yang kemudian menjadi pengetahuan. pengetahuan yang mendalam menjadi ilmu dan kembali lagi pada panca indra. siklus ini berlanjut karena setelah menghasilkan suatu ilmu yang bermanfaat dalam memecahkan suatu permasalahan maka manusia akan memiliki keinginan baru dan permasalahan baru yang kemudian memicu proses berpikir filsafat yang radikal dan logis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar